Senin, 09 Oktober 2017
Review Jurnal
REVIEW JURNAL MODEL KONSEPTUAL UNTUK MENGUKUR ADAPTABILITAS BANK SAMPAH DI INDONESIA
Penulis : Helena J Kristina
Nama : Ronaldo Januar
Kelas : 3ID01
<1 artinya="" br="" dan="" dari="" diberdayakan="" elastisitas="" harus="" jika="" lagi="" lebih="" maka="" maksimum.="" mencapai="" nasabah="" produktivitas="" rata-rata=""> Kemungkinan untuk melakukan adaptibilitas pada bank sampah bisa terjadi, tetapi perlu adanya kemajuan dan perkembangan internalnya agar bisa dibedakan antar satu bank sampah dengan bank sampah lainnya. Jika model terbentuk maka akan mampu memberikan pemahaman yang mendalam dari keseluruhan sistem elemen yang membentuk sistem adaptibilitas bank sampah dan jika telah terukur maka akan berguna bagi pengambilan keputusan dalam pengalokasian sumber daya dan perencanaan selanjutnya dalam sistem bank sampah yang berkelanjutan. 1>
<1 artinya="" br="" dan="" dari="" diberdayakan="" elastisitas="" harus="" jika="" lagi="" lebih="" maka="" maksimum.="" mencapai="" nasabah="" produktivitas="" rata-rata="">1><1 artinya="" br="" dan="" dari="" diberdayakan="" elastisitas="" harus="" jika="" lagi="" lebih="" maka="" maksimum.="" mencapai="" nasabah="" produktivitas="" rata-rata="">
Sumber : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/6027
1>
Penulis : Helena J Kristina
Nama : Ronaldo Januar
Kelas : 3ID01
1. Abstrak
Bank sampah sebagai upaya penerapan dari UU No.18 thn 2008 merupakan salah satu cara penerapan pengelolaan sampah melalui gerakan 3R (reduce, reuse, recycle) dengan melibatkan langsung masyarakat yang harapannya dapat memberikan sebuah sebuah sistem yang efektif dan efisien sehingga proses bisnis bank sampah yang diselenggarakan dapat maksimal dengan menggunakan sistem adaptabilitas, dimana adaptabilitas bank sampah sendiri merupakan kemampuan sistembank sampah untuk bereaksi secara positif ketika proses dan kondisi faktor kunci mengalami perubahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk membentuk pemahaman dari seluruh permasalahan atau sistem elemen yang membentuk sistem adaptabilitas bank sampah.
2. Pendahuluan
Dalam buku profil Bank Sampah Indonesia 2012, yang diterbitkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dari bulan Februari sampai Mei di Jaw dan Kalimantan angka statistik jumlah bank sampah, penabung, sampah yang terkelola, dan penghasilan menunjukan peningkatan.
Bank sampah akan berlanjut jika sistem yang ada dikendalikan oleh stakeholdernya yang menguasai sistem pemberdayaan masyarakat dalam bank sampah. Program terbaik yang dapat dilakukan bank sampah yang mengarah pada keberlanjutan adalah menciptakan sistem pengukuran dan pemberian penghargaan kepada pengurus,
Proses adaptabilitas dalam bank sampah perlu diadakan benchmarking agar mengetahui kelebihan dan kekurangan yang kemudian dapat dianalisis. Ukuran efisiensi adalah ukuran untuk memenuhi target yang ditetapkan dengan biaya yang relatif rendah, sedangkan ukuran efektivitas adalah suatu ukura yang menyatakan seberapa jauh target yang telah ditetapkan oleh bank sampah tercapai.
Belum adanya penelitian mengenai sistem pengukuran adaptabilitas bank sampah di Indonesia , maka disajikanlah suatu suatu ide model konseptuan dalam penelitian ini dengan harapan akan terbentuk pemahaman yang mendalam dari keseluruhan permasalahan atau sistem elemen yang membentuk sistem adaptabilitas bank sampah yang apabila terwujud kelak bisa teramati dan terukur, maka akan berguna bagi pengambilan keputusan dalam pengalokasian sumber daya dan membuat perencanaan selanjutnya dalam sistem bank sampah tersebut.
3. Metode penelitian
Penelitian bersifat eksploratori, studi kasusnya diambil data dari bank sampah Gawe Rukun, Tanggerang. Metode pengambilan data dengan wawancara kepada pengelola bank sampah dan kuesioner kepada nasabah bank sampah.
4. Kajian pustaka
Menurut Srivasta tahun 1995 Sustanability adalah sebagai potensi mengurangi resiko jangka panjng yang terkait dengan penipisan sumber daya, fluktuasi biaya energi, kewajiban produk, polusi, dan pengelolaan limbah.
Seuring dan Muller tahun 2008 mendefinisikan paradigma kolaboratif pada peningkatan kebutuhan yang banyak atas kerjasama antara perusahaan bermitra dalam manajemen rantai pasok yang berkelanjutan. Menurut Frank (2001,144), proses manajemen merupakan sebuah pendekatam untuk melakukan perencanaan, pengontrolan, dan pengembangan proses utama dalam sebuah organisasi dengan menggunakan tim proses permanen.
Menurut Ajzen dan fishbein (1980), dalam aplikasinya pada konsumen, theory of reasoned action menunjukan bahwa model tersebut dapat dipakai untuk memprediksi, menjelaskan, dan mempengaruhi prilaku konsumen.
5. Model konseptual untuk mengukur adaptabilitas
Model pengukuran adaptabilats disini menggunakan skala ordinal dalam bentuk warna untuk mempermudah masyarakat membaca dan mendeteksi proses adaptabilitas. Indikator warna hijau menunjukan tidak amampu beradaptasi, merah menunjukan kurang mampu beradaptasi, kuning menunjukan cukup mampu beradaptasi, hijau menunjukan mampu beradaptasi, dan merah menunjukan sangat mampu beradaptasi. Adaptabilitas dipengaruhi oleh efektifitas yang diukur dengan OEE (overall equipment effectiveness), efisiensi, behaviour nasabah dan reason nasabah untuk berpartisipasi dalam progrm bank sampah. Peran PEMDA dan LSM atau komunitas lain juga penting dalam proses adaptabilitas bank sampah.
Model linear adiktif yang sesuai dengan kondisi lapangan digunakan untuk efesiensi ekonomis. Skala pengukuran efektivitas dan efisiensi adalah interval dan rasio, yang kemudian diubah kedalam skala warna ordinal dengan membentuk base line sebelumnya dari sisi efektivitas dan eisiensi. Sebelumnya diperlukan perhitungan ekonomis secara sederhana yaitu : Pendapatan Total usaha bank sampah = pendapatan dari sampah kering Pendapatan dari kompos + pendapatan dari hasil produksi kerajinan + pendapatan pemberdayan program bank sampah lainny. Kemudian perhitungan R/C yang merupakan perbandingan antara penerimaan biaya yang dikeluarkan dalam program bank sampah dan jika R/C lebih dari 1 maka usaha layak dijalankan. Kemudian titik impas BEP adalah besarnya jumlah sampah terolah dimana bank sampah tidak dapat untung dan tidak rugi, atau pada saat pendapatan bank sampah sama dengan nol.
Untuk mencari pengaruh faktor berkelanjutan pada bank smpah secara ekonomis dapat dibuat model fungsi adiktif Q = f (N, A, L, M, Vsk, Vsb, Kp), dimana Q adalah total pemasukan bank samph dari program pemberdayaan, N adalah jumlah nasabah dan pengurus, A adalah jumlah area yang ikut dalam program bank sampah, L adalah luas lahan untuk program bank sampah, M adalah jumlah jam pemakaian mesin atau alat penunjang, Vsk adalah volume sampah kering, Vsb adalah volume sampah basah terolah, Kp adalah jumlah jam keragaman program pemberdayaan penunjang.
Dari studi kasus terhadap bank Sampah Gawe Rukun Tangerang, data sebanyak 7 buah untuk setiap variabel yang menggambarkan 7 kali pengambilan data dalam kurun waktu tertentu menunjukn data ke 2,4, dan 7 mengalami peningkatan, sedangkan data ke 3,5, dan 6 mengalami penurunan.
Berdasarkan tiga model dari analisis ANOVA dengn sig sebesar 0,05 , model adiktif dapat digunakan, sehingga persamaan linear adiktif yang diperoleh hasil log Pemasukan bank sampah (Q) = 2.725 + 1,904 log jumlah nasabah aktif (N). Koefisien elastisitas faktor sustain nasabah dan pengurus = 1,904 yang berarti setiap penambahan atau pengurangan 1% nasabah dan pengurus akan berpengaruh pada pemasukan bank sampah sebesar 1.904% ceteris paribus.
Indeks efisiensi ekonomis bank sampah saat ini adalah Q = 15,2564. Elastisitas output dari nasabah >1 artinya penambahan nasabah akan menguntungkan, elastisitas nasabah <1 artinya="" br="" dan="" dari="" diberdayakan="" elastisitas="" harus="" jika="" lagi="" lebih="" maka="" maksimum.="" mencapai="" nasabah="" produktivitas="" rata-rata=""> 1>
<1 artinya="" br="" dan="" dari="" diberdayakan="" elastisitas="" harus="" jika="" lagi="" lebih="" maka="" maksimum.="" mencapai="" nasabah="" produktivitas="" rata-rata="">6. Kesimpulan 1><1 artinya="" br="" dan="" dari="" diberdayakan="" elastisitas="" harus="" jika="" lagi="" lebih="" maka="" maksimum.="" mencapai="" nasabah="" produktivitas="" rata-rata=""> Kemungkinan untuk melakukan adaptibilitas pada bank sampah bisa terjadi, tetapi perlu adanya kemajuan dan perkembangan internalnya agar bisa dibedakan antar satu bank sampah dengan bank sampah lainnya. Jika model terbentuk maka akan mampu memberikan pemahaman yang mendalam dari keseluruhan sistem elemen yang membentuk sistem adaptibilitas bank sampah dan jika telah terukur maka akan berguna bagi pengambilan keputusan dalam pengalokasian sumber daya dan perencanaan selanjutnya dalam sistem bank sampah yang berkelanjutan. 1>
<1 artinya="" br="" dan="" dari="" diberdayakan="" elastisitas="" harus="" jika="" lagi="" lebih="" maka="" maksimum.="" mencapai="" nasabah="" produktivitas="" rata-rata="">1><1 artinya="" br="" dan="" dari="" diberdayakan="" elastisitas="" harus="" jika="" lagi="" lebih="" maka="" maksimum.="" mencapai="" nasabah="" produktivitas="" rata-rata="">
Sumber : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/6027
1>
Langganan:
Postingan (Atom)